Seperti Apa Hukum Tertawa dalam Islam ?

boleh kita bakal beruntung menagis ataupun tertawa tetapi semua itu ada batasnya sebab situasi yang berlebihan itu bukan baik Allah sudah menciptakan terbahak sebagaimana firmanNya Dialah dzat Allah yang menciptakan terbahak dan meratap Memperbanyak ketawa merupakan hati tercela sebagaimana sabda

Nabi untuk Dzat yang diriku berada pada tanganNya seandainya kalian mengetahui bagaikan apa yang hamba ketahui niscaya kalian nyata hendak sekelumit terkekeh dan banyak merintih andaikata dia berkelakuan senyuman maka diperbolehkan mengikuti kesepekatan para ustazah bahkan hal itu pernah dilakukan

oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan beliaushallallahu alaihi ( Baca Juga : http://goo.gl/KbBjRt ) wa sallam juga menganjurkannya sebagaimana terselip internal hadits Abdullah bin al Harits yang menegaskan Tertawanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam cuma sekedar seringai HR Tirmidzi Dan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Senyummu kepada saudaramu merupakan sumbangan HR Tirmidzi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata jangan acap terkekeh akibat seringnya tertawa itu membinasakan perasaan Tsabit al Bananiy menegaskan Tertawanya seorang mukmin yaitu bagian dari kelalaiannya adalah kelalaian kepada masalah akherat dan sekiranya

dirinya tak lengah lalu tidaklah dia tertawa Terkadang terbahak menjadikan kekufuran jikalau tertawanya bagi mengejek apa apa yang diturunkan Allah atau sunnah Rasulullah bukan diperbolehkan berbohong akan ditertawakan oleh orang lain peristiwa ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah apes alokasi sosok yang

berkata lalu berbohong supaya jiwa jiwa terbahak maka hancur baginya lalu malang baginya Bercanda yakni tutur kata yang dimaksudkan bagi melonggarkan muka dan tak sampai menyakiti manakala melukai dan berubah menjadi mengejek Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh oknum yang

bersenda lawak selayaknya senda jenaka dilakukan pada waktunya yang pantas tiada menghunjam dan terlewat bedengan tidak bercakap demi ucapan yang keji tiada bersenda ( Baca Juga : http://goo.gl/VmnMVR ) lawak melalui memperolok olok pegangan tidak bersenda lawak lewat insan insan yang goblok seharusnya merawat perasaaan sosok

lain Bersanda jenaka oleh anak Adam yang lebih sepuh dan pandai sama sesuatu yang pantas tak terbuai sampai terbahak terbahak bahak tidak memudharatkan perseorangan sendiri Kita ketahui bahwa banyak terkekeh dapat menumpulkan jiwa Dan ancaman yang mampu menimpa selepas perasaan tumpul

adalah hilangnya kepekaan terhadap persoalan persoalan yang mendasar mendasar Kita lantas lebih melihat kepentingan perseorangan seorang diri ketimbang hak jiwa yang justru menjad

Related Posts

Seperti Apa Hukum Tertawa dalam Islam ?
4/ 5
Oleh